LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS 1
PERCOBAAN III
PENENTUAN KADAR Ni+
MENGGUNAKAN DIMETHYLGLOXIME (DMG)
DENGAN METODE GRAVIMETRI PENGENDAPAN
OLEH:
Bayu Setiadji 17231014
Nabilla Fadyah
Migisya 17231015
Imas Siti
Nurhamidah 17231016
Reny Sriwahyuni 17231017
Zain Thoriq F 17231018

PROGRAM STUDI D III ANALISIS KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017
PENENTUAN KADAR Ni+
MENGGUNAKAN DIMETHYLGLOXIME (DMG)

HALAMAN
PENGESAHAN
JUDUL PRAKTIKUM : Penentuan
Kadar Ni+ Menggunakan Dimethylgloxime (DMG) Dengan Metode Gravimetri
Pengendapan.
NAMA ANGGOTA :
1. Bayu Setiadji 17231014
2. Nabilla
Fadyah Migisya 17231015
3. Imas
Siti Nurhamidah
17231016
4. Reny
Sriwahyuni 17231017
5. Zain
Thoriq F
17231018
FAKULTAS/UNIT : Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
PROGRAM STUDI : D3 Analisis
Kimia
TANGGAL PRAKTIKUM : 19 Oktober 2017
LAMA PRAKTIKUM : 3 jam 15 menit
Yogyakarta, 15 November 2017
Menyetujui
Dosen Pengampu Koordinator
Praktikum
(Thorikul Huda, S.Si) (................................)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji beserta syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya yang begitu
melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
praktikum Kimia Analisis 1.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut berkontribusi., wabil khusus kepada Orangtua yang selalu
mendo’akan akan kesuksesan buah hatinya, terima kasih pula kepada dosen yang
telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Karena keterbatasan dan pengetahuan penulis, dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar lebih
baik kedepannya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 15 November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 3
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 2
C. TUJUAN PRAKTIKUM....................................................................................... 2
D. DASAR TEORI....................................................................................................... 3
E. METODE PRAKTIKUM...................................................................................... 4
F. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................... 5
G. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 4
LAMPIRAN......................................................................................................................... 4
PENENTUAN KADAR Ni+
MENGGUNAKAN DIMETHYLGLOXIME (DMG)
MENGGUNAKAN DIMETHYLGLOXIME (DMG)
DENGAN METODE GRAVIMETRI PENGENDAPAN
A.
LATAR BELAKANG
Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel
bersifat liat , dapat ditempa dan sangat kukuh.. logam ini melebur pada 14550C,
dan bersifat sedikit magnetis. Nikel bereaksi dengan reagensia dimetilglioksima
(C4H8O2N2) menghasilkan endapan
merah nikel dimetilglioksima dari larutan yang tepat basa dengan ammonia, atau
larutan asam yang dibufferkan dengan natrium asetat. penentuan kadar nikel
dapat dilakukan dengan metode gravimetric. Tahap pengukuran pada metode ini
adalah penimbangan.
Gravimetri adalah pengukuran
masa suatu endapan yang dihasilkan dari rekasi antara analit dengan zat
pengendap.
Gravimetri pengendapan merupakan gravimetri yang mana komponen
yang hendak didinginkan diubah menjadi bentuk yang sukar larut atau mengendap
dengan sempurna. Bahan yang akan ditentukan diendapkan dalam suatu larutan
dalam bentuk yang sangat sedikit larut agar tidak ada kehilangan endapan saat
disaring dan ditimbang.
Untuk mengendapkan nikel diperlukan larutan dimethylgloksim (DMG). Dalam
hal ini kita hanya menganalisis kadar nikelnya saja. Sehingga, senyawa lain,
yang
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Kenapa harus menggunakan DMG dalam penentuan kadar Nikel ?
2.
Kenapa dalam penenuan kadar Ni+ menggunakan metode gravimetri
pengendapan?
C. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat menentukan kadar Ni+ dengan
menggunakan DMG secara gravimetri
D. DASAR TEORI
Nikel
merupakan salah satu logam yang banyak digunakan untuk industri electroplating.
Penggunaan nikel secara berkala dan terus menerus dalam industri tersebut akan
menimbulkan dampak terhadap pencemaran lingkungan, terutama air. Metode yang
biasa digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kandungan nikel adalah
metode spektroskopi serapan atom (SSA) dan metode gravimetri. Namun, kedua
metode ini mempunyai kelemahan yaitu membutuhkan biaya analisis yang tinggi,
hanya dapat dikerjakan di laboratorium dan tidak ekonomis. (Riska Sartika:2008)
Nikel menduduki urutan ke – 24 dalam jumlah kandungannya dikerak bumi.
Bijih-bijih nikel yang utama adalah sulfide, oksida dan arsenide. Nikel
biasanya digunakan untuk pembuatan campuran logam dan penyepuhan. (Petrucci,
1985: 154).
Nikel adalah
logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat ditempa dan sangat
kukuh. Logam ini melebur pada 14450C, dan bersifat sedikit magnetis.
Garam-garam nikel (II) yang stabil, diturunkan dari nikel (II) oksida, NiO,
yang merupakan zat berwarna hijau.
Garam-garam nikel yang terlarut, berwarna hijau, disebabkan oleh warna dari
kompleks heksaaquonikelat(II), [Ni(H2O)6]2+;
tetapi untuk singkatnya, kita akan menganggapnya sebagai ion nikel (II) Ni2+saja
(Vogel, 1985 :281).
Sebuah reaksi
yang sangat khusus dari Ni2+ yang dapat digunakan untuk analisa
kualitatif dan analisa kuantitatif merupakan pembentukan kompleks netral dengan
dimetilglioksim, di mana dihasilkan endapan berwarna merah terang. Selain
terjadi ikatan koordinasi antara atom N dan Ni2+, terdapat pula
ikatan hidrogen dalam senyawa kompleks ini (Petrucci, 1985 : 195).
Jika larutan
nikel (II) Ni2+yang ditambahkan reagensia dimetilglioksima (C4H8O2N2)
maka akan menghasilkan endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan yang
tepat basa dengan amonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium
asetat. Teknik uji bercaknya adalah sebagai berikut: taruh setetes larutan uji
diatas kertas reaksi- tetes, tambahkan setetes reagensia dan pegang diatas uap
ammonia. Cara lain adalah, taruh setetes larutan uji dan setetes reagensia diatas
lempeng bercak, dan tambahkan setetes larutan amonia encer. Maka akan
dihasilkan bercak atau endapan (atau pewarnaan) merah (Vogel,1985 : 283-284).
Analisis
kimia secara khusus dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu senyawa yang
diperoleh terkontaminasi oleh nikel. Larutan cuplikan tersebut untuk diuji
hanya perlu diteteskan pada kertas saring lalu ditetesi dengan larutan 1% DMG
dalam etanol suasana asam, kemudian kertas saring diperlakukan dengan uap
larutan NH4OH. Pembentukan noda berwarna merah menunjukkan bahwa cuplikan masih
mengandung spesi nikel (Batan, 2010).
Dalam menentukan kadar dari hasil endapan
Nikel DMG, praktikan akan menerapkan prinsip gravimetrik. Suatu analisis metode
gravimetrik biasanya didasarkan pada
reaksi kimia :
aA + rR → AaRr
Dimana a
molekul analit A bereaksi dengan r molekul reagennya R. produknya yakni
AaRr, biasanya merupakan substansi yang
sedikit larut yang ditimbulkan setelah pengeringan atau yang bisa dibakar
menjadi senyawa lain yang komposisinya diketahui, untuk kemudian ditimbang.
Persyaratan yang harus dipenuhi agar metode gravimtrik berhasil yaitu :
a). Proses pemisahan hendaknya
cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang terendapkan secara analitis tidak
dapat terdeteksi.
b). Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan
yang pasti dan hendaknya murni, atau sangat hampir murni. Bila tidak akan
diperoleh hasil galat. Dalam prosedur graimetrik yang lazim, suatu endapan
ditimbang dan darinya analit dalam sampel dihitng. Maka presentasi nilai A
adalah :
Persoalan yang
sangat penting dalam gravimetrik adalah pembentukan endapan yang murni dan
dapat disaring. Pendalaman masalah ini dapat diperoleh melalui studi laju
endapan dimana partikel-partikel berubah menjadi gumpalan-gumpalan yang cukup
besar untuk memisahkan dari larutan tersebut sebagai endapan. (Underwood, 2002
: 67-70).
Endapan adalah
zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan
mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari
larutan dengan penyaringan dan pemusingan (centrifuge). Endapan terbentuk jika
larutann menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Dalam analisis
kualitatif anorganik, terdapat uji-uji khusus terhadap ion dalam pembentukan
kompleks. Beberapa kompleks yang merupakan endapan, seperti endapan
merah-terang yang terbentuk antara ion nikel (II) dan dimetilglioksim. Reaksi
ini adalah spesifik dan peka terhadap nikel, jika dilarutkan pada kondisi-kondisi eksperimen yang tepat
(Vogel, 1985).
E. METODE PRAKTIKUM
1.
Alat dan Bahan
1.1 Alat
a.
Labu ukur 200 mL Iwaki
b.
Gelas beaker 250 mL Iwaki
c.
Neraca analitik Ohaus
d.
Oven Memmert
e.
Pipet tetes
f.
Kompor listrik Maspion
g.
Pengaduk kaca
h.
Desikator Normax
i.
Corong kaca
j.
Erlenmeyer 250 mL Iwaki
k.
Pipet volume 10 mL Iwaki
l.
Penangas air
1.2 Bahan
a.
Asam klorida (HCl) 1:1
b.
Dimethylgloxime (DMG) 1% (Cara membuat larutan 1 DMG 1%
yaitu dengan melarutkan sebanyak 1 gram dimetylgloxime dalam 100 mL etil
alkohol (etanol)).
c.
Natrium hidroksida (NaOH) 20 % (Cara pembuatan : larutkan
20 gram NaOH dalam 100 mL air, simpan dalam botol polietilen, cairan
supernatannya yang dipergunakan).
d.
Larutan sampel NiSO4 1 %
e.
Akuades
f.
Kertas saring Whatman No. 40
2.
Langkah kerja
![]() |
3. Data pengamatan
No.
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1.
|
Ditimbang kertas saring kosong
|
Didapat massa kertas saring kosong
|
2.
|
Dipipet 10 mL larutan sampel NiSO4 1%
|
|
3.
|
Ditambahkan air + 5mL HCl 1:1
|
|
4.
|
Dipanaskan sampai 70oC, ditambahkan 10 mL larutan DMG 1%
sambil diaduk
|
Larutan panas
|
5.
|
Ditambahkan NaOH 20% berlebih
|
Warna larutan berubah dari bening menjadi orange dan terdapat endapan.
|
6.
|
Dipanaskan di kompor
|
|
7.
|
Didinginkan larutan sampai suhu ruang, kemudian disaring
|
Endapan tersaring
|
8.
|
Dikeringkan di oven pada suhu 110o-120o
|
Endapan kering
|
9.
|
Ditimbang endapan
|
Didapat massa endapan
|
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Reaksi
(larutan
hijau ) (endapan
pink tuakemerahan)
2.
Hasil pengamatan
Percobaan I:
• Berat kertas
saring kosong (W0) sebesar
0.8469 gram
• Berat kertas
saring dan endapan (W1) sebesar 0,9161 gram
• Berat endapan
yang diperoleh sebesar 0,0692 gram
Percobaan II:
• Berat kertas
saring kosong (W0) sebesar
0,8427 gram
• Berat kertas
saring dan endapan (W1) sebesar 0,9014 gram
• Berat endapan
yang diperoleh sebesar 0,0587 gram
3.
Analisis Data
Dengan: W0
percobaan I = 0.8469 gram
W0 percobaan II = 0,8427 gram
Dik: Ar Ni = 59 g/mol
Mr
DMG (C2H8N2O2) = 116 g/mol
Mr
Ni(DMG)2 = 291 g/mol
Dit: Kadar Ni percobaan I?
Kadar
Ni percobaan II?
Jawab: dengan FG adalah Faktor Gravimetri
FG =
FG =
= 

= 0,2027
1.1 Menghitung
bobot sampel
b 
b = 0,1 gram
1.2 Menghitung bobot endapan
§ Percobaan I
Bobot Endapan = W1-W0
= 0,9161 gram –
0,8469 gram
= 0,0692 gram
§ Percobaan II
Bobot Endapan = W1-W0
= 0,9014 gram –
0,8427 gram
=
0,0587 gram
1.3 Menghitung Kadar Ni+
§ Percobaan I = 
=

=
0,692 x 0,2027 x 100%
=
14,03%
§ Percobaan II = 
=

=
0,587 x 0,2027 x 100%
=
11,90%
4.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami
menghitung kadar nikel dengan menggunakan dimetilglioksim (DMG). Penentuan
kadar nikel dilakukan dengan metode gravimetri. Tujuan dari praktikum kali ini
adalah untuk memisahkan logam Ni dari campurannya dengan ekstraksi pelarut dan
juga menentukan kadar Ni dalam sampel. Ni merupakan logam yang tidak larut
dalam senyawa nonpolar . Oleh Karena itu, Ni harus diubah menjadi senyawa non
polar. Ion nikel diendapkan dalam penambahan larutan dimetilglioksim 1%.
Sebelum diendapkan dengan penambahan dimetilglioksim larutan nikel 1%
dipanaskan terlebih dahulu sampai suhunya700C. pemanasan ini
dilakukan agar ketika larutan nikel direaksikan dengan dimetilglioksim dapat
bereaksi atau larut dalam dimetilglioksim karena dengan pemanasan tadi ion
nikel akan terendapkan, sehingga hasil reaksi yang lebih muncul adalah DMG yang
berupa larutan berwarna orange kemerahan.
Dalam praktikum kali ini larutan
nikel glioksima dilarutkan dengan NaOH 20% secara berlebih. Larutan NaOH 20%
yang ditambahkan berfungsi untuk membuat larutan menjadi netral dan selanjutnya
bersifat basa, karena Ni(DMGH)2 mengendap sempurna dalam suasana
basa. Penambahan NaOH dilakukan tetes demi tetes sambil diaduk dan langsung
pada larutannya. Penambahan larutan (DMGH)2 tidak boleh terlalu
berlebih, karena dapat menyebabkan terbentuknya Kristal (DMGH)2 sisa
yang tidak larut dalam air sehingga akan tercampur dengan endapan nikel. Pada
hasil praktikum kali ini setelah proses
penyaringan, maka didapatlah endapan gumpalan-gumpalan merah dan larutannya
berwarna orange bening. Serta, setelah dilakukan pemanasan didapatkan endapan
berwarna orange kemerahan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka,
Reaksi yang terjadi adalah :
(larutan hijau ) (endapan orange kemerahan)
Pada percobaan penentuan kadar Ni+ menggunakan
Dimethylgloxime (DMG) pada reaksi Ni2+ dan DMG membentuk senyawa
kompleks. Ni2+ berperan sebagai atom pusat, dan DMG sebagai ligan.
Reaksi yang terbentuk antara Ni2+ dan DMG adalah reaksi pembentukan
kompleks zat pengendap.
Hasil yang diperoleh dari dua kali percobaan, pada
percobaan I berat kertas saring kosong (wo) sebesar 0,8469 gram,
kertas saring dan endapan 0,9161 gram sehingga diperoleh endapan sebesar 0,0692
gram, pada percobaan II berat kertas saring kosong (wo) sebesar
o,8427 gram, kertas saring dan endapan 0,9014 gram sehingga diperoleh endapan
sebesar 0,0587 gram. Endapan yang diperoleh nilainya sangat kecil karena pada
pembuatan larutan NiSO4 konsentrasinya terlalu kecil. Jadi, endapan
yang terbentuk juga tidak cukup banyak. Kadar Ni+ yang diperoleh
pada percobaan I 14,03% dan pada percobaan II 11,90%. Sejumlah valensi Ni+
adalah 2 dan DMG adalah 1. Apabila
digabung menghasilkan Ni(DMG)2. Karena Ni mengikat dua DMG dan DMG
hanya mengikat satu Ni.
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1.
kesimpulan
Sesuai dengan
perhitungan yang telah ditetapkan, diperoleh kadar Ni+ dengan menggunakan DMG secara gravimetri
sebesar:
Percobaan I 14,0268% dan Percobaan II 11,8984%.
2.
Saran
§ Salah satu cara
untuk memahami suatu materi adalah dengan dilakukannya praktikum. Oleh karena
itu agar mendapatkan hasil yang ideal, lakukan praktikum sesuai prosedur.
§ Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
penulisan laporan di
kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
A.L. Underwood, Day Jr. 1998. ANALISIS KIMIA KUANTITATIF. Jakarta : Erlangga.
Batan. Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia.http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CDsoQFjAD&url=http%3A%2F%2Fjurnal.batan.go.id%2Findex.php%2Fjstni%2Farticle%2Fdownload%2F400%2F373&ei=OF1MU_HlAuu7iAe39IDwDA&usg=AFQjCNFVEWSe5KDWvpXcYtgndkVl8UVDQw&bvm=bv.64542518,d.aGc. 2010. Diakses 16 November 2017 pada pukul 08.53
JR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.Jakarta: Erlangga.
NUPUS, MUDZILATUN, et al. 2014. "PEMBUATAN NIKEL DMG.". Jakarta : UIN Syrif Hidayatullah.
NUPUS, MUDZILATUN, et al. 2014. "PEMBUATAN NIKEL DMG.". Jakarta : UIN Syrif Hidayatullah.
Petrucci, Ralph, H. 1985. Kimia
Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Sari, Riska Sartika. 2008. "ANALISIS NIKEL MENGGUNAKAN METODE UJI NODA DENGAN PENGKHELAT DIMETILGLIOKSIM." Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Kimia FMIPA Undip. Jurusan Kimia Undip. Dipenogoro: UNDIP.
Schardin, Margit, et al.1985. "Specific staining of human chromosomes in Chinese hamster x man hybrid cell lines demonstrates interphase
chromosome territories." Human genetics 71.4 : 281-287.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I Edisi ke Lima.Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka

Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Indonesia - Airjordan3
BalasHapusSitus judi slot online gacor terpercaya air jordan 18 retro men to my site Indonesia. Bandar judi online slot gacor how to order air jordan 18 retro racer blue deposit pulsa new air jordan 18 retro tanpa potongan air jordan 18 retro yellow for sale dan mainkan jackpot 포커 룰 deposit via pulsa tanpa